Menyusui bayi dengan bibir sumbing merupakan tantangan tersendiri bagi ibunya. Hal ini karena bayi dengan bibir sumbing memiliki kasus dalam mengisap dan juga menelan. Namun, ada tips yang bisa dilakukan untuk memudahkan pertolongan ASI pada bayi berbibir sumbing.
Bibir sumbing yaitu kondisi kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah atau pecahan pada bibir pecahan atas. Kelainan ini bisa terjadi simpulan adanya kegagalan penyatuan jaringan di pecahan bibir pada trimester pertama kehamilan.
Sebenarnya bibir sumbing pada bayi bisa ditangani dengan tips operasi. Namun, untuk melakukan operasi tersebut, Bunda harus menunggu hingga Si Kecil benar-benar siap. Biasanya operasi baru bisa dijalankan ketika dokter menetapkan berat badan atau usia bayi sudah mencukupi.
Nah, selama menunggu waktu operasi tiba, Si Kecil tetap harus mendapatkan ASI yang memadai guna mendukung tumbuh kembangnya. Lantas, bagaimana semoga Bunda tetap bisa mengatakan ASI secara maksimal?
Tips Menyusui Bayi dengan Bibir Sumbing
Ketika bayi dengan bibir sumbing menyusu, biasanya terdapat celah antara bibir dengan payudara ibu. Hal ini akan menyulitkan bayi untuk mengisap ASI dari payudara. Oleh karena itu, untuk tetap mendapatkan asupan ASI yang cukup, bayi dengan bibir sumbing harus mendapatkan adaptasi tips makan sedini mungkin.
Berikut yaitu beberapa tip dalam mengatakan ASI pada bayi dengan bibir sumbing:
1. Atur posisi menyusu
Bunda harus terpelajar memosisikan puting payudara dengan lisan Si Kecil. Usahakan lisan bisa menutupi semua pecahan puting. Bila perlu, Bunda bisa menutupi celah antara bibir dan payudara dengan jari Bunda. Tujuannya yaitu semoga Si Kecil bisa dengan simpel mengisap puting payudara Bunda.
Tanda bahwa Si Kecil berhasil mengisap ASI dari payudara yaitu adanya suara menelan. Bila suara yang dihasilkan hanya suara mengecap, artinya bayi tidak bisa mengisap ASI. Bila mirip ini, Bunda disarankan memberi ASI dengan metode lain.
2. Jangan terlalu lama menyusui Si Kecil
Walaupun ia sukses mengisap ASI, bayi dengan bibir sumbing tentu tetap kesulitan untuk mengisap puting ibunya. Hal inilah yang membuat mereka harus mengeluarkan energi lebih banyak ketika sedang menyusu.
Itulah sebabnya, Bunda disarankan untuk menyusui Si Kecil selama 15-20 menit saja. Jika lebih dari itu, Si Kecil akan kelelahan dan membuang energi yang sesungguhnya ia butuhkan untuk tumbuh.
3. Pompa ASI dan botol susu khusus
Bila tips menyusui eksklusif dari payudara tidak berhasil untuk Si Kecil, metode lain yang bisa Bunda gunakan yaitu memompa ASI. Untuk selalu mencukupi kebutuhan ASI bayi, Bunda disarankan untuk memompa sebanyak delapan kali dalam sehari, termasuk satu kali di malam hari.
Untuk pemberiannya, sekarang ini tersedia botol susu khusus bayi dengan bibir sumbing, lho, Bun. Biasanya, pecahan dot botol khusus ini dibuat lebih lebar sehingga mempermudah Si Kecil untuk mengisap ASI. Posisi bayi ketika pertolongan ASI disarankan sedikit tegak dan usahakan posisi dot tetap di tengah lisan bayi.
Pemberian ASI untuk bayi dengan bibir sumbing memang sedikit berbeda, namun masih cukup simpel jikalau celah bibir tidak terlalu besar. Walaupun begitu, Bunda sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter anak atau konsultan laktasi mengenai tips mengatakan ASI yang sesuai kondisi Si Kecil ya.
Perlu dicatat bahwa teknik di atas tidak bisa digunakan pada bayi yang juga memiliki celah di langit-langit mulutnya. Bila Si Kecil memiliki kasus ini, biasanya Bunda tidak disarankan untuk menyusui eksklusif dari payudara. Sekali lagi, tanyakan kepada dokter mengenai tips pertolongan ASI yang terbaik untuk kondisi Si Kecil.
Post a Comment