Pernahkah Anda mendengar bunda hamil yang mengandung bayi kembar tiba-tiba kehilangan salah satu janinnya? Kejadian tersebut bukan disebabkan oleh hal mistis, melainkan sebuah kondisi medis yang dinamakan vanishing twin syndrome (VTS).
Vanishing twin syndrome adalah kondisi saat salah satu janin kembar menghilang dalam kandungan. Diperkirakan ada sekitar 20-30 persen kehamilan kembar yang mengalami kondisi tersebut.
Vanishing twin syndrome lebih mungkin dialami oleh bunda hamil yang berusia lebih dari 30 tahun. Alasannya, bunda hamil di usia tersebut lebih rentan untuk mengalami kelainan kromosom pada kehamilan kembar.
Penyebab Vanishing Twin Syndrome
Kasus hilangnya janin kembar ini biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan, yaitu di minggu ke-6 atau ke-7. Belum terperinci bagaimana salah satu janin kembar mampu tiba-tiba hilang. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diduga mampu menyebabkan janin hilang, yaitu:
1. Kelainan kromosom
Adanya kelainan pada kromosom mampu menyebabkan salah satu janin kembar tidak berkembang secara sempurna, sehingga janin tersebut gugur atau mati dalam kandungan.
2. Kelainan tali pusat
Bila tali pusat tidak berfungsi normal, anutan masakan dan oksigen ke janin juga menjadi tidak optimal. Hal ini mampu membuat salah satu janin kembar tidak berkembang dan kesudahannya gugur dalam kandungan.
3. Dominasi salah satu janin
Dominasi salah satu janin terhadap kembarannya juga mampu menjadi penyebab terjadinya vanishing twin syndrome. Dominasi ini umumnya berlangsung pada kehamilan kembar identik yang saling menyebarkan plasenta atau ari-ari.
Gejala Vanishing Twin Syndrome
Kebanyakan kasus vanishing twin syndrome tidak menyebabkan gejala. Namun, bunda hamil yang mengalami kondisi ini mampu saja merasakan tanda-tanda yang mirip dengan tanda-tanda keguguran, seperti:
- Kram perut
- Perdarahan vagina
- Nyeri panggul
Selain ketiga tanda-tanda di atas, bunda hamil yang mengalami VTS juga akan mengalami kenaikan kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang lambat. Untuk mengetahui tingkat pertambahan hormon hCG, diharapkan pemeriksaan oleh dokter kandungan.
Bagaimana Mendiagnosis Vanishing Twin Syndrome?
Diagnosis untuk mengetahui hilang atau tidaknya janin kembar mampu dilakukan dengan pemeriksaan USG di awal-awal kehamilan.
Sebagai contoh, pada pemeriksaan USG awal, biasanya di usia kehamilan 6 atau 7 minggu, dokter menemukan dua janin yang berkembang dalam kandungan bunda hamil. Namun, saat pemeriksaan USG selanjutnya, dokter hanya menemukan satu janin yang hidup.
Itulah sebabnya, pemeriksaan USG penting untuk dilakukan sedini mungkin, terlebih bagi Anda yang memiliki riwayat kehamilan kembar.
Adakah Risiko Kesehatan bagi Ibu dan Janin yang Selamat dari Vanishing Twin Syndrome?
Bila terdeteksi di trimester pertama kehamilan, vanishing twin syndrome biasanya tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan bunda hamil maupun janin yang masih hidup dalam kandungan. Tidak diharapkan penanganan khusus untuk menangani vanishing twin syndrome di trimester pertama kehamilan.
Namun, jikalau terjadi pada trimester kedua atau ketiga, vanishing twin syndrome bisa membahayakan janin yang masih hidup. Beberapa selesai yang mampu dialami oleh janin yang selamat dari vanishing twin syndrome adalah lahir dengan lumpuh otak (cerebral palsy), terlahir prematur, atau memiliki berat badan lahir yang rendah.
Jika Anda mengalami vanishing twin syndrome, usahakanlah untuk tetap tenang, karena rasa murung dan cemas yang berlebihan mampu berdampak buruk bagi janin yang masih ada dalam kandungan. Konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai tips yang mampu dilakukan untuk mencegah selesai pada janin yang masih ada dan periksakan kondisinya secara berkala.
Post a Comment