Wanita hamil memang dianjurkan untuk melaksanakan vaksin tetanus toxoid (TT). Hal ini mengingat bahwa penyakit tetanus masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia, yang dampaknya mampu menyebabkan balasan risiko hidup bayi gres lahir.
Penting untuk Bunda ketahui, vaksin TT kondusif diberikan kepada ibu hamil. Selain mampu menurunkan balasan terjadinya tetanus pada ibu serta janin dalam kandungannya, vaksin ini juga mampu mencegah terjadinya tetanus pada bayi gres lahir (tetanus neonatorum).
Alasan di Balik Pentingnya Melakukan Vaksin TT
Tetanus merupakan penyakit yang umum terjadi di negara berkembang. Penyebabnya yaitu racun dari bakteri Clostridium tetani.
Bakteri ini mampu masuk ke dalam badan melalui luka yang terkotori tanah atau kotoran hewan, atau luka risiko benda berkarat. Meski demikian, bakteri tetanus lebih umum menginfeksi melalui luka yang dalam, seperti luka risiko bacokan atau gigitan.
Sementara untuk kasus tetanus pada bayi gres lahir, abuh mampu terjadi sebab yaitu proses persalinan yang tidak higienis, contohnya risiko memotong tali pusar dengan alat potong yang tidak steril. Setelah masuk ke dalam badan bayi, bakteri C. tetani mampu menyebar dan menyebabkan komplikasi yang mampu berujung pada risiko hidup bayi.
Oleh sebab yaitu itu, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan vaksin TT. Vaksin ini akan membentuk antibodi yang kemudian diteruskan juga kepada janin sebagai bentuk proteksi alami terhadap tetanus selama dalam kandungan hingga beberapa bulan sehabis lahir.
Pemberian Vaksin TT pada Ibu Hamil
Pada kehamilan pertama, dokter akan merekomendasikan ibu hamil untuk menjalani setidaknya 2 kali suntik vaksin tetanus, dengan jarak pertolongan 4 minggu. Waktu pemberiannya akan ditentukan oleh dokter.
Namun, jikalau ibu hamil belum pernah mendapatkan vaksin tetanus sebelumnya atau riwayat vaksinasinya tidak diketahui, vaksin tetanus perlu diberikan sebanyak 3 kali, dengan pertolongan awal sedini mungkin. Jarak antara suntikan pertama dan kedua yaitu 4 minggu, sedangkan jarak antara suntikan kedua dan ketiga yaitu 6 bulan.
Jika Bumil hamil lagi dalam waktu dua tahun sehabis melahirkan anak pertama, pertolongan vaksin tetanus akan bergantung pada riwayat vaksinasi Bumil. Bila pada kehamilan pertama Bumil sudah mendapatkan 2 kali suntikan vaksin tetanus, maka dokter hanya akan merekomendasikan suntikan penguat vaksin atau booster.
Vaksin tetanus mampu dalam bentuk vaksin TT atau vaksin Tdap (kombinasi vaksin tetanus-diphtheria-pertussis). Vaksin Tdap mampu diberikan kepada belum remaja usia di atas 10 tahun dan orang dewasa, termasuk ibu hamil.
Setelah imunisasi tetanus, Bunda mungkin akan mencicipi beberapa dampak samping, seperti nyeri, kemerahan, atau jerawat sementara di tempat suntikan, demam, dan sakit kepala. Namun, dampak samping ini tidak selalu muncul dan mampu hilang dengan sendirinya.
Lakukanlah vaksinasi tetanus sesuai anjuran dokter ya, Bumil. Vaksin TT mampu mencegah abuh tetanus pada diri Bumil sendiri dan Si Kecil. Selain itu, lakukanlah persalinan dengan dibantu oleh bidan atau dokter, biar balasan terjadinya tetanus mampu lebih diminimalkan.
Post a Comment